Jumat, 28 Desember 2012

hujan

hujan
rintikmu membias pada bulir padi yang mulai merunduk
sedari siang tak lelah kau menyirami
layaknya pundak yang terbiasa mendamba
dahi menempel atau serabut serabut masam yang bercerita
tentang sedihnya terhianati
hujan
anginpun tak membuat kata terhenti
layaknya hati yang sudah beku oleh pesonamu
tiada yang istimewa, hanya pesonamu yang mampu membuat
rasaku begitu
pesonamu yang begitu tenang
membuaiku dalam manisnya imaji
imaji akan dunia yang merindukan kedamaian
hujan
sungguh tak seorangpun merindukanmu
begitu juga aku
telah lama aku bercerita sendiri tiada teman
telah lama aku tak menengadahkan dahiku pada pundakmu
yang tak kekar namun menenangkan
telah lama aku merindukan celoteh-celoteh gurauanmu
yang membuat aku lupa akan sakitnya terhianati
hujan
jika aku telah pergi sebelum engkau datang
siramilah aku!
seperti pertama kali kau menyiramiku
dengan air kedamaian dan celoteh yang membuatku tersenyum

Sabtu, 04 Agustus 2012

kolaborasi with ghani (siapa aku)

kuukir malam di atas tangis
bulan terbalik mengeja apa yang sedang lelah di hatiku
namanya rindu, rindu yang luka karena tak melukai yang lain
kau kusebut salah satunya
namun kau acuh berlalu menjelmakan keacuhan pada yang lain
kini aku bersama yang terluka  tinggal menunggu mati

kuukir malam di atas tangis
ia tetap tak mengerti
dan bulan belum menemukan siapa aku

entah berapa lama kita bernama manusia
disana cinta sekedar semiotik
di luarnya akupun tak sanggup menemukan manusia menerka duka

aku dan kita terjerembab dalam cantiknya maknanya
saking manisnya ada yang lupa bahwa aku dan kita juga manusia yang
punya derita
ah, biarlah, aku sembunyi mencari sendiri siapa aku
didalik ketidakpedulian mereka

Jumat, 03 Agustus 2012

bapak tua ( kolaborasi with ghani)

bapak tua di sebuah cafe tanpa nama, duduk termangu,
sepasang kaos kaki kumal membungkus rapi kulit keriputnya,
mata berpasang-pasang dari berbagai penjuru,
dermaga melebur bisunya malam,
tapi tak mampu menjawab keinginan bapak tua

hingga melapuk keinginan itu,
udara tetap enggan di bilik jendelamu, menilik cerita
yang tidak berani ia sebut
sebab kau terlanjur cinta pada nakalnya hasratmu.

lalu pak tua itu tak punya tempat untuk menikmatinya
kecuali kesengaaraan

hilanglah ia, tertinggal seperti mimpi,
kau hapus di atas meja diskotik dengan tenggakan alkohol
entah berapa mimpi lagi baru kau akan percaya ini nyata?
aku tak tahu!

mimpi yang tak pernah usai
karena kau masih sibuk memikirkan apa yang belum tercapai
untuk libidomu
sementara di sana bapak tua sudah lupa
berapa hari ia mengeja perutnya yang dirobek lapar
mulutnya masih menganga ditepis harumnya
babi panggang yang kau santap

berlapis-lapis derita lama dihisapnya
sebab lama mencari tak kunjung juga didapatnya
sering tubuhnya digerogoti rakusnya kuasa
bahkan digeprak mati
tapi untuk apa peduli
tawa mereka menyatu menjadi santapannya
sakit juga pak tua......

Rabu, 01 Agustus 2012

puisi gabungan with ghani

aku sering tak heran, hidup adalah mahluk paling menakutkan
karena kita terlalu pandai mendadaninya dengan keangkuhan
di bawah terik matahari itu, kita besandar menikmati ngerinya jus kelaparan yang ditenggak sebagian manusia.
cinta itu kita persembahkan jadi tumbal cafe dan kepuasan hasrat
sementara yang lain masih menganga  menari merayakan derita yang tak punya perasaan

lalu, sebagian dari kenyataan diselimpung,
kitapun sulit paham, mana air mata
segalanya terbentur di tembok libido yang kasar dan tak tahu dosa
lalu sebagian dari senyum hanya hantu yang bangga disudut
atau berenang bangga di genangan air mata tanpa paham asinnya adalah manusia

Jumat, 20 Juli 2012

For You My Brother and Sisters

we're not the same
and we're different at all
we'll never be the same

but i believe
together we can fly
to reach the highest sky

do never think we can't gather
our wings to fly to the sky
do never think we can't fly

all my brothers, wake up!
all my sisters, stand up!
this time to move on
we can do everything together

IMAJI

fluktuatif dan unik
terjulur merumbai
eksotis dan estetis
melebar penuh pesona
klimaks dalam imaji

Kamis, 19 Juli 2012

spekulasi

wajah lusuh pucat pasi
menunduk tak berarti
mennggembol segepok mimpi
menjajakannya pada yang bernuarani
langkah tak henti berpijak
serak suaranyapun radam terkikis matahari
dahinya mengkilap terplitar asap solar
baginya mengejar mimpi adalah spekulasi
dan bukan masalah menengadah tangan dan mendongak iba
hidup memang tergaris
garis vertikal, horizontal,
semuanya nisbi,semuanya absurd, semuanya misteri
menjemput mimpi bukan sekedar menyibak tirai misteri
semua harus diraih
smua harus dibredeli
teliti, telaten, open, panen
itulah petuah dari kawan seberang gang
dan sebutir padi pada akhirnya akan menjadi nasi
RINDU MENGGUMPAL
 rindu menggumpal pada seuntai rumbai yang tterpotong
serabutnya melilit akar hingga tak bergerak
terpapah pada dasar yang menganga
wadahnyapun semakin mengatup,layu,dan keriput.

mereka-reka dengan apologi selaras pada harmoni
seindah lotus kala kuncupnya merekah
semua tergadai
semua terbengkalai

sopo seleh sumeleh
sopo tandhur nandhur
ngunduh wohin pakarti
terkemas berpatri di tiap ujungnya
langkah tak lagi menunda
apalagi berpaling

sambutlah semua tanpa.......



Jumat, 29 Juni 2012

malam berdingin

malam tak berdingin
merintih sela jendela yang bersimpul
pelan-pelan merapat menyibak selimut
mulut yang kecil menganga mengeluarkan dengkuran
suara sunyi, membuat nyamuk terdiam.

to be continued....